Selamat malam,
Agaknya belakangan saya hanya mengeposkan postingan rokok-rokok yang dikatakan baru masuk pasaran. Mengingat kemungkinan besar pembaca dari postingan ini kemungkinan besar akan lebih besar bila dibandingkan ketika saya mengeposkan postingan mengenai rokok yang sudah lama beredar di pasaran. Kebetulan, saya tidak ingin panjang lebar dalam intro kali ini, mengingat pembaca akan mulai malas ketika saya membuat intro panjang lebar.
Review yang saya buat kali ini ialah Dunhill Fine Cut Mild Ultra. Atau dalam bahasa marketing dan penjualan rokok ini cukup dikatakan sebagai Dunhill Ultra saja. Rokok ini kebetulan baru saja masuk pasaran dan melakukan aktivitas launching internal yang dilakukan oleh Bentoel Group sekitar hari Jumat lalu, namun distribusi mulai merata terhitung Sabtu kemarin. Rokok ini sejatinya benar-benar dijual di pasaran Indonesia terhitung mulai Senin besok, namun seperti yang sudah saya katakan tadi produk ini sudah bisa ditemukan di berbagai Alfamart di daerah tertentu saja.
Produk ini sebenarnya sudah saya ketahui sekitar tanggal 14 Februari, dimana paten dari rokok ini baru saja muncul sekitar tanggal 12 Februari 2018 lalu. Bisa dilihat bagaimana respon saya mengenai produk ini ketika baru saja masuk situs paten terkemuka di Indonesia di twit yang sudah saya buat dibawah ini.
Varian ultra yang belum release ini sangat mengagetkan pemirsa ~— Review Rokok (@ReviewRokok) February 14, 2018
Produk ini dikatakan sebagai varian Ultra dari Dunhill dikarenakan produk ini merupakan SKM LTLN yang memiliki perbedaan sangat signifikan bila dibandingkan dengan Dunhill Mild Regular. Sekilas, perbedaan yang jauh berbeda bila dibandingkan dengan Dunhill Mild Regular ialah ukuran batang lebih kecil dan lebih pendek. Serta fitur utama rokok ini ialah Reduced Smell Technology, yang membuat rokok ini sangat berbeda jauh dengan kompetitor dalam hal tingkat aroma asap rokok yang lebih rendah sehingga kurang meninggalkan kesan aroma asap rokok yang tinggi baik di tangan, di mulut, di pakaian, dan di lingkungan sekitar. Sehingga rokok ini terkesan lebih bersih dan lebih bisa diterima oleh perokok ataupun orang lain yang tidak merokok bila dibandingkan dengan kompetitor.
Analisis singkat akan saya jabarkan pada postingan kali ini mengingat kemungkinan besar saya akan menggunakan data sekunder dari situs Bentoel Group, serta sedikit bantuan dari situs induk pusatnya yakni British American Tobacco. Analisis singkat tersebut bisa dibaca layaknya berikut ini:
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
Analisis singkat akan saya jabarkan pada postingan kali ini mengingat kemungkinan besar saya akan menggunakan data sekunder dari situs Bentoel Group, serta sedikit bantuan dari situs induk pusatnya yakni British American Tobacco. Analisis singkat tersebut bisa dibaca layaknya berikut ini:
- Dunhill Fine Cut Mild Ultra, atau lazim disebut dengan Dunhill Ultra merupakan project pilot pertama dari Dunhill SKM yang memiliki diferensiasi paling berbeda bila dibandingkan dengan kompetitor. Perbedaan pertama yang ada pada rokok ini sehingga rokok ini bisa dikatakan sebagai rokok "Ultra" ialah ukuran diameter batang rokok ini yang sekilas sedikit lebih kecil dibandingkan rokok SKM LTLN secara umum, dan panjang lebih rendah bila dibandingkan dengan Dunhill Mild Regular sehingga rokok ini bisa disebut sebagai "Compact Format". Perbedaan kedua yang jelas menjadi diferensiasi bila dibandingkan dengan kompetitor ialah Reduced Smell Technology. Reduced Smell Technology sendiri sebenarnya sudah diterapkan pada produk Rothmans di Eropa, dimana teknologi ini merupakan teknologi yang lahir dari riset British American Tobacco. Kemungkinan besar, teknologi ini terletak pada kertas bakaran rokok yang sudah didesain khusus untuk mengurangi aroma yang tidak diinginkan (mekanisme untuk Reduced Smell pada rokok buatan British American Tobacco sampai sekarang belum ada satupun yang menjelaskan secara detail dikarenakan ini merupakan rahasia perusahaan yang belum terungkap, hanya saja berbeda dengan rokok buatan Japan Tobacco International yang menggunakan nama "Less-Smell Smoke" dengan teknologi kertas rokok sebanyak dua lapis), dimana kemungkinan besar kertas bakaran memiliki burning area khusus yang mampu mengurangi secara signifikan bau asap rokok yang tidak diinginkan, serta blend dan komposisi saus yang sudah didesain khusus untuk menciptakan aroma yang lebih rendah bau asap rokok bila dibandingkan dengan formula sebelumnya. Sebagai portofolio Reduced Smell pertama di Dunia untuk produk Kretek (dalam hal ini SKM), Dunhill Ultra menawarkan sensasi hisapan lebih lembut, lebih bersih, dan lebih ramah bila dibandingkan dengan produk SKM lain buatan Bentoel Group ataupun kompetitor.
- Dunhill sebagai merek Kretek bermerek International nomor satu di Indonesia dan menduduki Top 5 SKM LTLN di Indonesia, tidak pernah berhenti berinovasi untuk memanjakan Perokok Dewasa, terutama segmen pasar yang diincar oleh rokok ini ialah segmen menengah ke atas. Dugaan saya, riset internal yang dilakukan oleh Bentoel Group menyatakan bahwa Reduced Smell Technology mampu mengurangi aroma tidak sedap dari asap rokok sebanyak 40-60%, sehingga aroma rokok ini bisa diterima oleh perokok pasif sekalipun dan tidak terlalu meninggalkan bekas aroma tidak sedap yang kuat layaknya produk SKM secara umum di Indonesia. Meskipun produk Less Smell Smoke (LSS) Kretek di Indonesia sudah ada sebelumnya yakni Esse Sense dari KT&G, produk ini hanya bisa bertahan dua tahun saja dikarenakan produk tersebut kurang bisa diterima oleh konsumen dan menganggap produk ini cenderung kurang memiliki diferensiasi yang jelas dan kurang dikomunikasikan fitur tersebut bila dibandingkan dengan kompetitor. Kendala yang dihadapi dari KT&G ini dipelajari oleh Bentoel Group, dimana hal ini didukung dengan riset internal (kemungkinan ini baru dugaan sementara saya saja) yang menyatakan banyak perokok yang merasa terganggu dengan aroma hasil pembakaran asap rokok. Terutama untuk pekerja kantoran ataupun eksekutif muda yang menjadi perokok, mengingat secara umum aroma bakaran asap rokok SKM cenderung menyengat dan mengganggu pihak sekitar. Riset dari produk ini kemungkinan besar dimulai pada tahun 2015, dan produk final dari riset tersebut sudah ada sejak akhir 2017, serta produk hasil riset tersebut mulai diproduksi massal pada awal Februari tahun ini.
- Konteks masyarakat saat ini belakangan sudah mulai membenci asap rokok. Sudah banyak tempat yang dikatakan tidak ramah bagi perokok. Terutama, aroma asap rokok kebanyakan mengganggu kalangan wanita yang memang bukan menjadi target utama dari rokok ini. Anggapan ini saya pernah tanyakan kepada teman-teman saya yang bukan seorang perokok, sebagai riset internal saya mengenai asap rokok di mata non perokok. Cukup banyak yang saya tanyakan bahwa mereka sangat terganggu dengan aroma yang muncul dari hasil pembakaran rokok. Mereka mengatakan secara umum bahwa asap rokok cenderung sangat apek, sangat tajam, bahkan cenderung membekas di baju dan rambut. Serta beberapa orang akan merasa mual dan pusing setelah mencium asap rokok. Dan bagi pelajar ataupun mahasiswa yang bukan perokok, mereka secara umum akan ditanyakan ketika orang tua mereka mencium adanya asap rokok yang tajam. Anggapan yang saya tanyakan ini sepertinya melatarbelakangi adanya produk ini. Dengan aroma asap rokok yang sudah dikurangi, perokok pasif pun akan tidak terlalu terganggu meskipun masih ada aroma asap rokok yang terasa, dan tidak terlalu signifikan.
- Dapat dikatakan, dikarenakan adanya riset internal yang dilakukan oleh Bentoel yang dilakukan dalam pengembangan dari rokok ini membuat rokok ini akhirnya bisa diluncurkan di pasaran terhitung Jumat minggu ini (23 Februari 2018) dan mulai tersebar secara merata di pasaran Indonesia pada hari Senin tanggal 26 Februari 2018 ini berikut adanya penayangan iklan televisi di TV Nasional. Produk ini sebenarnya merupakan next-generation products, yang memiliki istilah bahwa produk ini merupakan generasi terbaru dari Dunhill Mild, dengan keunggulan lebih rendah aroma asap rokok dan ukuran yang lebih compact bila dibandingkan dengan produk sebelumnya.
Baiklah, itu sedikit analisis mengapa produk ini bisa dijual dan mulai masuk pasaran terhitung Jumat kemarin, serta kemungkinan besar produk ini akan menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang mencari rokok dengan aroma asap rokok yang lebih rendah. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya beli dengan harga Rp. 18.000 (sebenarnya saya beli dengan harga 18.500 yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan retail price yang dikeluarkan oleh Bentoel Group, cukai 17.925 dengan pita cukai 2018) dengan kuantitas isi sebanyak 16 batang. Produk ini sejatinya memang menggantikan Dunhill Mild 16 Batang lama sehingga pada produksi Januari dari Dunhill Mild 16 lama tertulis di bagian cellophane-nya ialah "A New, Improved Mild Experience". Dengan harga 18.000, produk ini sepertinya ditujukan untuk menghadang Sampoerna U Mild yang dijual dengan harga tidak jauh dengan harga yang ditawarkan oleh produk ini. Untuk harga sendiri saya beri nilai 7.9 dari 10.
Kemudian kita review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan basis warna putih, biru tua, dan abu-abu. Pada bagian depan kemasan terdapat pattern diamond atau lazim saya sebut dengan layang layang, dimana pattern diamond tersebut merupakan pattern yang kemungkinan besar akan diterapkan pada Dunhill generasi baru yang paling minim akan diluncurkan di tahun ini. Pattern diamond tersebut memiliki efek emboss ke dalam, dimana bila dilihat secara rinci ada sedikit cekungan di bagian dalam diamond tersebut. Di bagian kiri kemasan terdapat sayatan berbentuk jarum dengan adanya warna biru tua, yang menandakan produk ini masuk ke lini Dunhill Fine Cut, dimana sayatan berbentuk jarum tersebut memiliki arti bahwa rokok ini memiliki rajangan Fine Cut. Terdapat persegi panjang berwarna abu-abu dengan tanpa adanya pattern khas Dunhill SKM, cenderung polos dan glossy yang menutupi seperempat sayatan berbentuk jarum tersebut. Terdapat logo Dunhill kemasan lama, dengan warna logo Dunhill berwarna biru tua dan memiliki efek emboss yang memiliki tekstur kuat. Terdapat tulisan DUNHILL terbaru, dengan perbedaan yang jelas diantara tulisan Dunhill lama dengan yang baru ialah pada huruf N, yang memiliki sedikit lekukan di bagian kanan bawah huruf N. Tekstur tulisan ini memiliki efek emboss yang tebal dan cenderung terkesan kuat, dengan warna tulisan yakni putih. Di bawah tulisan DUNHILL, terdapat tulisan FINE CUT MILD dengan font berjenis modern, dengan tanpa adanya efek emboss di tulisan. Terdapat logo emblem dari Dunhill kemasan lama di bagian kanan kemasan, dengan warna emblem yakni abu-abu gelap. Bagian kanan bawah kemasan terdapat tulisan ULTRA, dengan warna biru tua dan adanya latar persegi panjang yang menutupi pattern diamond dari kemasan tersebut.
Di bagian belakang kemasan terdapat pattern diamond yang sama di bagian depan kemasan dan terdapat juga di bagian bawah tulisan, serta di bagian bawah terdapat persegi panjang berwarna abu-abu berefek glossy. Di bagian persegi panjang abu-abu tersebut terdapat logo Reduced Smell Technology yakni lingkaran ber-outline abu-abu dengan huruf S yang membentuk layaknya asap. Tertulis REDUCED SMELL TECHNOLOGY dengan font yang saya duga berjenis Gotham Bold. Di bagian deskripsi, terdapat penjelasan bahwa rokok ini dibuat dengan gaya rajangan khas Dunhill yakni Fine Cut dan cengkeh premium asal Indonesia, yang digabungkan dengan teknologi reduced smell technology untuk menciptakan kesan yang lebih lembut dan lebih bisa dinikmati, dibuat dengan format batang lebih compact dan adanya seal khas Dunhill yakni Reloc untuk menjaga citarasa rokok tetap terjaga. Terdapat tanda tangan Alfred Dunhill di bagian kanan bawah kemasan berwarna biru tua yang memiliki efek emboss halus. Bagian kanan tidak terlalu spesial, hanya ada larangan jual dan logo British American Tobacco Group serta barcode yang sama dengan Dunhill Mild 16 lama, di bagian kiri kemasan terdapat tulisan 16 FINE CUT MILD KRETEK dan adanya tulisan MADE UNDER AUTHORITY OF DUNHILL TOBACCO OF LONDON LIMITED, tulisan SKM diatas kadar tar serta nikotin, dan kadar tar satu mg lebih tinggi lebih tinggi dibanding Dunhill Mild 16 lama. Serta format penulisan kadar yang cenderung horizontal, berbeda dengan Dunhill isi 16 secara umum.
Di bagian atas terdapat sudut berjumlah delapan sisi, dengan adanya outline berwarna abu-abu yang mengitari sudut yang ada di bagian atas kemasan, dengan adanya logo Dunhill yang memiliki efek emboss, tulisan DUNHILL berwarna hitam yang juga memiliki efek emboss, dan tulisan ULTRA berwarna biru tua. Bagian bawah hanya memiliki perbedaan objek logo lebih kecil, serta produk ini dibuat oleh PT PDIT, Malang Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari Bentoel Group yang khusus menangani Dunhill lini SKM. Saya merasa adanya elemen baru pada kemasan rokok ini sedikit memberikan teaser kemasan baru yang akan digunakan Dunhill ke depan, dan juga elemen desain yang ada pada kemasan ini cenderung sangat premium dan sangat stylish. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.7 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Di bagian inner hinge lid kemasan yang tidak terfoto, terdapat nomor pelanggan khas Bentoel Group, baik surat pos, email maupun SMS. Menggunakan foil secara umum berwarna abu-abu yang mirip dengan Dunhill Filter. Bagian seal Reloc dari rokok ini terdapat penggambaran fitur dari Reduced Smell Technology dengan latar berwarna biru tua dan curve khas, yakni rokok yang baru saja dibakar dan mengeluarkan sedikit asap yang menggoda, dengan adanya tulisan REDUCED SMELL TECHNOLOGY, logo dari Reduced Smell Technology, dan di bagian pembuka seal Reloc tertulis ULTRA CONFIDENCE yang menandakan bahwa rokok ini cenderung lebih memiliki kepercayaan diri untuk seseorang membakar rokok ini. Dikarenakan rokok ini lebih rendah asap rokok ketimbang kompetitor.
Kemudian kita coba sedikit mendorong seal Reloc dan membukanya untuk melihat jelas penampakan sekilas batang dari rokok ini
Batang rokok ini sekilas memiliki warna yakni putih, dengan adanya sedikit unsur abu-abu di bagian curve. Susunan batang dari rokok ini ialah 8 di depan dan 8 di belakang, dengan kuantitas sebanyak 16 batang.
Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama
Batang rokok ini memiliki panjang yang sama dengan rokok SKM LTLN secara umum di Indonesia, dengan panjang kemungkinan besar sekitar 90mm, dengan diameter batang lebih kecil namun tetap berisi dibandingkan dengan rokok LTLN di Indonesia. Diameter batang dari rokok ini bila saya bandingkan secara jelas hanya berbeda beberapa mm saja dibanding SKM LTLN di Indonesia secara umum, sehingga terkesan lebih ramping bila dibandingkan dengan kompetitor. Pada bagian burning area dari rokok ini berbeda dengan Dunhill SKM secara umum, yakni burning area yang cenderung vertikal. Dimana saya menduga bahwa Reduced Smell Technology terletak pada bagian burning area yang dibuat berbeda serta dengan porositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor. Bagian batasan tipping paper terdapat persegi panjang glossy berwarna abu-abu, dengan adanya logo Dunhill berwarna biru tua. Pada bagian tipping paper dari rokok ini terdapat tulisan DUNHILL terbaru berwarna abu-abu yang cenderung mengarah horizontal, dengan latar pattern curve khas Dunhill Fine Cut berwarna abu-abu dan sedikit bertekstur. Tipping paper pada rokok ini tidak selicin Dunhill SKM secara umum, bahkan agak lebih bertekstur dibandingkan produk Dunhill secara umum. Perforasi laser yang ditawarkan oleh rokok ini berjumlah dua baris, dengan adanya model perforasi berupa titik menyerupai oval, dengan adanya jarak yang sedikit jauh satu sama lain.
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan memiliki sensasi rasa yang cukup unik, dimana terdapat sensasi sedikit manis yang kuat disertai adanya unsur sedikit kopi dan cocoa. Namun ketika dibakar, rokok ini memiliki sensasi manis yang cukup kuat dan terasa, disertai adanya sensasi aroma khas Dunhill Filter yang saya tidak temukan pada Dunhill Mild Regular. Sensasi fruity yang ditawarkan oleh rokok ini ialah dominan dengan unsur leci yang sama dengan Dunhill Mild Regular. Namun hal yang unik yang saya temukan ialah unsur dominan cocoa yang kuat disertai adanya sedikit sensasi kopi yang memang merupakan identitas dari Dunhill Filter. Sehingga bagi saya rokok ini merupakan fusion dari Dunhill Mild dengan Dunhill Filter, namun dengan intensitas yang tetap ringan dan lembut. Memiliki sensasi fermented yang juga terasa, yang kemungkinan besar sedikit menggunakan essens Jamaican Rhum yang memiliki aroma kuat dan rasa yang khas, serta adanya penambahan liquorice untuk menciptakan kesan a hint of sweetness yang kuat. Tidak terlalu kuat sensasi creamy yang ada pada rokok ini, dan memang rasa rokok ini ada perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan rokok ini. Saya dapat menemukan unsur vanilla yang ada pada rokok ini, dimana vanilla sendiri memang memiliki aroma yang sangat nikmat dan berkesan lembut. Entah saya juga menemukan sedikit unsur a hint of jackfruit, dimana intensitas nangka yang ada pada rokok ini sedikit terasa namun harus dirasakan secara mendalam. Efek spicy yang ada pada rokok ini tidak begitu kuat, dimana saya bisa menemukan sensasi kayumanis, adas manis, pekak, dan sedikit kapulaga dalam intensitas yang lebih minim, sehingga mampu menciptakan kesan less smell bila dibandingkan dengan Dunhill Mild Regular. Sensasi warming pada rokok ini terbilang rendah, dikarenakan cengkeh yang digunakan memang didesain untuk tidak terlalu mengeluarkan aroma yang kuat.
Blend yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang dominan dengan unsur Tembakau Virginia, yang memang memiliki aroma lembut dan berkesan memiliki rasa manis alamiah, yang mendukung sensasi manis dari rokok ini. Saya juga menemukan unsur nutty khas namun dalam intensitas yang sangat rendah, dikarenakan rokok ini menggunakan Tembakau berjenis Oriental dalam intensitas yang lebih sedikit dibandingkan dengan Dunhill Mild Regular. Blend yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang cukup balance dan terasa dengan sensasi earthy namun dalam intensitas yang pas. Dalam artian rokok ini memang menawarkan sensasi blend yang terasa cukup seimbang diantara kandungan tembakau yang ada pada rokok ini, dan terasa sensasi tanah namun dalam intensitas yang tidak terlalu kuat layaknya kompetitor. Cukup mellow dari blend yang ada pada rokok ini. Dimana memang blend rokok ini sangat bisa dinikmati dalam waktu yang sangat perlahan-lahan dan terkesan lembut serta lamban. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini seakan mengeluarkan aroma yang lebih bersih namun tetap kaya dengan aroma tembakau, disertai sedikit aroma nutty dan aroma fruity yang cukup terasa. Hisapan yang ada pada rokok ini terkesan lebih bersih dibandingkan dengan Dunhill Mild Regular, dimana memang hisapan yang ditawarkan oleh rokok ini cenderung kurang begitu apek, dan terasa lembut di lidah serta tenggorokan. Tarikan dari rokok ini terbilang sangat lembut namun tetap berkarakter, dimana saya bisa menariknya secara lembut dan terkesan bersih, meskipun memang rokok ini memiliki tarikan sedikit lebih berat. Hal ini dikarenakan kadar tar dari rokok ini lebih tinggi dibandingkan dengan Dunhill Mild Regular, yakni 14mg. Harshness yang ada pada rokok ini hampir tidak ada, dalam artian sensasi harsh yang ada pada rokok ini terbilang sangat rendah, dan tidak menimbulkan sensasi kering ataupun gatal yang mengganggu. Bisa dibilang sensasi harsh rokok ini mirip dengan kebanyakan rokok SKM LTLN buatan merek lokal. Throat hit dari rokok ini hampir tidak ada, bahkan sangat halus sekali di tenggorokan, dan cenderung tidak menusuk sama sekali di tenggorokan.
Durasi bakar yang ditawarkan oleh rokok ini sekitar 11 menit, dalam artian rokok ini tidak terlalu memiliki perbedaan durasi bakar dengan Dunhill Mild Regular. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini ialah karakter tembakau yang tidak begitu kuat, sensasi rasa yang lebih bersih, adanya sedikit sensasi nutty, dan terdapat rasa manis yang meninggalkan kesan baik di tenggorokan dan mulut. Tidak memiliki sensasi kering layaknya Dunhill SKM secara umum, dimana memang sensasi yang ditawarkan agak berbeda dengan Dunhill SKM secara umum. Kelemahan dari rokok ini ialah ketika melewati batasan tipping paper, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi chemical taste yang lebih kuat dibandingkan Dunhill Mild Regular namun sangat rendah bila dibandingkan dengan kompetitor. Sensasi bakaran dari rokok ini juga mulai terasa panas ketika mulai mendekati batasan tipping paper, dimana memang dikarenakan tipping paper dari rokok ini tidak panjang jadi akan sedikit terasa panas. Ketika sudah berada di batasan tipping paper, rokok ini akan mulai terasa panas di mulut dan juga jari. Serta, bila mulai memasuki batasan akhir dari tipping paper, rokok ini akan mulai mudah untuk mengeluarkan sisa bara layaknya rokok SKM LTLN secara umum, serta sisa saus yang terbakar mulai menodai tipping paper. Bekas ludah bagi Anda yang memang merokok dengan ludah yang banyak juga lebih membekas bila dibandingkan dengan Dunhill Mild Regular, yang bisa dibilang dikarenakan tekstur tipping paper dari rokok ini berbeda. Dan kelemahan ini tidak ditemui pada Dunhill Mild Regular, yang cenderung mulai berhenti saat awal masuk ke dalam batasan tipping paper. Mungkin dikarenakan rokok ini merupakan rokok dengan compact format, jadi kelemahan ini mulai terasa ketika berada di akhir bakaran.
Cenderung tidak meninggalkan kesan aroma asap rokok yang kuat layaknya rokok SKM LTLN secara umum, cenderung kurang beraroma asap rokok pada tangan, rambut, dan terutama pakaian yang menjadi kendala bagi perokok sejauh ini. Dan terkesan bakaran yang dihasilkan oleh rokok ini lebih bersih dibandingkan SKM LTLN secara umum. Meskipun saya merasa pengurangan dari aroma asap rokok ini hanya sekitar 40-60% lebih rendah dibandingkan kompetitor, akan tetapi cenderung lebih bisa diterima dan sesuai dengan konteks masyarakat saat ini. Saya juga sudah mencoba membakar rokok ini di dalam ruangan, meskipun tetap tercium bau asap rokok yang terasa, akan tetapi cenderung tidak terlalu menyengat bila saya bandingkan dengan Dunhill Mild Regular ataupun merek lain. Dan satu hal yang saya suka dari rokok ini, aroma asap rokok jauh lebih mudah ter-netralisir oleh udara, sehingga lebih bisa diterima oleh masyarakat. Saya merasa, dengan diluncurkannya produk ini cenderung bisa memberikan alternatif bagi Anda pencinta rokok SKM LTLN atau lazim disebut dengan Mild, yang menawarkan sensasi aroma yang lebih bersih serta sensasi hisapan yang lebih lembut. Dengan rasa ini, saya cenderung lebih menyukai rokok ini ketimbang Dunhill Mild Regular. Terlebih, rokok ini bebas dari rasa kering layaknya Dunhill Mild Regular, sehingga saya tidak merasakan gatal atau batuk setelah merokok ini. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9.05 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan sensasi aroma asap rokok yang sengaja direduksi untuk menciptakan kesan bersih yang menjadi nilai jual rokok ini, sensasi hisapan yang lebih lembut namun berkarakter sangat khas, serta dengan rasa yang menurut saya sangat bisa dinikmati membuat rokok ini seakan lebih unggul ketimbang Dunhill Mild Regular. Terlebih, rokok ini masuk ke dalam SKM LTLN Regular, yang memang basis penggunanya sangat tinggi. Rokok ini bisa dibilang sangat bersahabat secara aroma, dengan tidak begitu bau dari segi tangan perokok, aroma bau di mulut yang cenderung rendah, serta aroma di pakaian yang cenderung mudah untuk dinetralisir. Namun kelemahan dari rokok ini ialah ketika mendekati batasan tipping paper cenderung mulai panas di mulut dan jari, yang hal ini tidak ditemukan pada Dunhill Mild Regular. Serta saya bisa menemukan sensasi chemical taste yang sedikit terasa, namun tidak sekuat kompetitor semisal Sampoerna A Mild. Dan rokok ini memiliki keunggulan yang saya belum pernah temukan di lini SKM dari Dunhill. Yakni cenderung tidak memiliki harshness yang terasa, sensasi cocoa dan kopi yang sejauh ini ada di dalam Dunhill Filter namun dalam intensitas yang minim, dan sensasi bebas dari kering ataupun gatal di tenggorokan. Dapat dikatakan, banyak improvisasi yang ada pada Dunhill Ultra ini, dimana improvisasi kali ini membuat rasa rokok ini seakan lebih nikmat dan lebih baik. Untuk distribusi dari rokok ini akan mulai merata terhitung esok hari saya membuat review rokok ini (Senin, 26 Februari 2018), dan sejauh ini baru dijual di Alfamart. Toko-toko dan warung akan menjual rokok ini terhitung tanggal 26 Februari, dan saya percaya bahwa ASMO Bentoel yang sejauh ini memiliki distribusi kuat akan mampu menunjang aktivitas ATL yang terhitung akan dilakukan pada esok hari. Sehingga saya akan merasa bahwa produk ini akan lebih unggul secara penjualan dikarenakan distribusi yang kuat.
Overall saya memberi nilai rokok ini 8.88 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasa yang unik dan bersih, serta kemasan yang tentunya sangat modern serta stylish, Namun untuk harga rokok ini terhitung berada pada kisaran kelas Premium. Meskipun begitu, rokok ini lebih murah dibandingkan Clas Mild ataupun LA Lights, bahkan harga rokok ini lebih baik dibandingkan dengan A Mild yang sejauh ini menyentuh 21.000 per 16 batang. Saya merekomendasikannya, terutama bagi Anda yang memang mencari rokok dengan kesan aroma yang bersih namun tetap memiliki sensasi rasa yang terhitung sangat baik. Bahkan lembut dan khas.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar