Home » Posts filed under kretek
Selamat sore,
Sejujurnya, saya harusnya memposting review rokok ini di hari Jumat yang lalu. Namun dikarenakan akses internet yang terbilang terbatas untuk saat ini membuat saya terpaksa menunggu hingga saya mendapatkan akses internet dengan baik. Hal ini bisa terjadi dikarenakan saya beberapa hari ini sedang di luar kota. Saya menyadari hal tersebut menjadi sebuah kendala, yang boleh dikatakan cukup mengganggu saya untuk memposting review mengenai rokok ini. Saya tidak ingin banyak bicara mengenai review kali ini. Mungkin juga karena saya belakangan juga mulai malas untuk menulis postingan mengenai review rokok yang saya hitung mungkin lebih dari 20 rokok yang saya belum review. Sangat banyak memang, jadi saya berusaha mencari waktu lowong untuk menyelesaikan banyak review di tahun ini.
Adapun review yang kali ini saya posting ialah review Wismilak Dirgha. Produk ini memang merupakan produk terbaru yang dikeluarkan oleh Wismilak sekitar bulan Maret 2017 lalu. Produk ini juga kebetulan sebenarnya baru melakukan ekspansi ke wilayah Jabodetabek yakni Tangerang pada akhir bulan Juli 2017 lalu. Namun dikarenakan produk ini masih terhitung produk baru, maka pada akhirnya admin mencoba untuk mencari rokok ini dengan seksama. Kebetulan, rencana hunting tersebut gagal setelah salah satu pengikut setia mengirimkan produk ini bersamaan dengan produk rokok lain yang akan saya review ke depannya. Mengingat data mengenai produk ini sangat terbatas, maka saya akan membuat sedikit analisis mengapa produk ini bisa diluncurkan dan sepertinya menjadi pilihan banyak perokok SKT di beberapa wilayah sebagaimana berikut:
- Wismilak Dirgha sendiri merupakan produk SKT Long Size pertama yang dikeluarkan oleh pabrikan rokok top 5 di Indonesia, dimana kebanyakan pemain rokok SKT Long Size kebanyakan merupakan pemain lokal yang secara income tidak begitu besar. Diluncurkan pada bulan Maret 2017 dengan melakukan test market di kawasan Kabupaten Bandung dan Magelang, Wismilak Dirgha hadir sebagai produk SKT dengan harga premium pertama yang dikeluarkan oleh Wismilak. Dengan ukuran panjang diatas rata-rata rokok SKT yang secara umum memiliki ukuran King Size, Wismilak Dirgha hadir dengan kemasan yang sangat modern dan juga ukuran batang yang lebih panjang, untuk menciptakan kepuasan merokok yang lebih lama, dan juga kualitas yang ditawarkan melebihi produk Wismilak rata-rata yang pada saat ini lebih berfokus kepada segmen Value For Money. Peluncuran ini seakan didukung dengan data internal Wismilak pada tahun 2016, untuk segmen SKT sendiri memiliki pertumbuhan sebanyak 7.2%. Berdasarkan Laporan Tahunan PT Wismilak Inti Makmur, Tbk. pada tahun 2016, kinerja penjualan SKT sendiri mencapai 692 juta batang, dan bila di Rupiah-kan mencapai Rp. 501.3 Miliar. Angka ini tentunya menggembirakan, mengingat sejauh ini kebanyakan rokok SKT mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan.
- Penjualan SKT secara umum dapat digambarkan pada kondisi yang tidak begitu baik, bila dibandingkan dengan SKM yang pada saat ini pertumbuhannya sangat baik. Berdasarkan Annual Report Philip Morris International pada tahun 2016, angka penjualan SKT secara keseluruhan mencapai 18.2%, turun dari tahun sebelumnya yakni 2015 mencapai 19.1%. Angka ini seakan menandakan terjadinya kelesuan dalam rokok SKT, terlebih banyak perokok di Indonesia melakukan 'switching' ke merek SKM dikarenakan alasan rasa yang lebih baik serta kesadaran perokok di Indonesia yang menyadari bahwa SKT memiliki kadar tar serta nikotin yang tinggi, sehingga kurang begitu baik bagi kesehatan. Walaupun SKT mengalami kelesuan secara berarti, hal ini tidak terjadi kepada Wismilak. Justru dengan pertumbuhan pendapatan yang mencapai 7.2% di tahun 2016 menandakan bahwa Wismilak sudah siap untuk mengeluarkan produk terbarunya. Mengingat produk SKT saat ini lebih bergeser kepada produk yang masuk ke kelas premium (semisal Dji Sam Soe), maka pada akhirnya Wismilak berhasil mereformulasikan blend khas Wismilak dengan sentuhan kemasan dan rasa yang lebih premium. Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan retargeting yang dilakukan oleh Wismilak, yang ingin mencoba menargetkan SKT kepada segmen yang sejauh ini belum sempat dikuasai oleh Wismilak yakni SKT Premium Long Size.
- Dapat dikatakan, meskipun penjualan SKT pada saat ini mengalami kelesuan yang berarti, namun Wismilak pada akhirnya bisa meluncurkan Wismilak Dirgha dengan keunggulan "PANJANG Nikmatnya, MANTAP Kualitasnya" yang pada era sebelumnya belum bisa dikuasai oleh Wismilak. Ada kemungkinan rokok ini seakan menjadi game-changer dari rokok SKT secara keseluruhan, dimana belum banyak pabrikan SKT yang mengeluarkan ukuran Long Size, yang secara umum masih didominasi dengan ukuran King Size.
Baiklah, itu merupakan sedikit analisis mengapa produk ini bisa diluncurkan dan sepertinya akan melakukan banyak ekspansi terhitung mulai awal tahun 2018 ini. Mari kita review rokok ini dimulai dari harga terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya beli dengan harga Rp. 14.000 (cukai 14.000) dengan kuantitas isi 12 batang. Terhitung murah untuk hitungan rokok SKT namun seakan lebih mahal dibandingkan rokok SKT yang umum dijual dengan harga dibawah 14.000. Untuk harga sendiri saya beri nilai 8.8 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan basis warna hijau tua, hitam, dan emas. Pada kemasan depan dan belakang kemasan terdapat latar berwarna hijau tua. Sebagai lambang bahwa produk ini masuk ke dalam segmen premium, maka pada bagian pembuka cellophane terdapat garis berwarna hitam bertuliskan WISMILAK dengan adanya efek hologram yang shiny. Terdapat logo Wismilak yakni adanya sembilan bintang disertai gambar orang tua di dalam objek oval, dimana gambar orang tua tersebut menggunakan siluet berwarna merah. Lambang orang tua atau bahasa perusahan-nya ialah 'empek' dapat dimaknai sebagai lambang panjang umur. Dalam artian Wismilak secara perusahaan bisa berjalan selama mungkin layaknya 'empek' yang ada pada logo. Terdapat sembilan bintang yang memiliki sudut sebanyak 6 buah, dimana dapat dimaknai sebagai kelipatan dari angka 3 yang memang terhitung sakral bagi Wismilak. Logo dan bintang memiliki efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama, terutama untuk logo orang tua, memiliki efek emboss di bagian siluet berwarna merah. Terdapat objek persegi panjang berwarna hitam di bagian bawah logo. Terdapat tulisan WISMILAK dengan menggunakan warna emas dan memiliki efek emboss, serta tulisan DIRGHA diantara dua lingkaran berwarna emas, dimana tulisan DIRGHA dapat dimaknai sebagai ukuran yang ditawarkan oleh rokok ini, yakni Long Size. Tulisan DIRGHA juga memiliki efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Di bagian bawah objek persegi panjang berwarna hitam, terdapat semacam pattern batik yang khas yang dapat dimaknai sebagai tembakau berkualitas, dimana pattern batik tersebut memiliki opacity rendah namun memiliki efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Tertulis 12 PREMIUM KRETEK, dengan font sans serif dan menggunakan warna putih. Bagian samping kanan dan kiri kemasan, serta bagian atas dan bawah cenderung memiliki pattern batik yang sama dengan kemasan depan dan belakang yang juga memiliki efek emboss. Hal yang unik dari kemasan ini ialah, tulisan larangan jual serta tidak ada batasan aman memiliki ukuran font yang kecil, serta di bagian kiri terdapat Suara Konsumen yang bertuliskan PO BOX dan email. Secara kasat mata, desain yang ditawarkan oleh kemasan rokok ini terbilang simpel namun elegan. Dan juga memiliki kesan premium yang sangat baik. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.2 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Kemasan inner frame dari rokok ini memiliki kesamaan dengan Wismilak Special Soft Pack yakni bagian inner frame berwarna putih dan cenderung memiliki tekstur yang lembek. Terdapat batang rokok dengan menggunakan warna putih, dengan adanya susunan batang yakni 6 di depan dan 6 di belakang dengan kuantitas sebanyak 12 batang.
Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama
Batang rokok ini memiliki ukuran Long Size, dengan diameter bagian bakaran lebih tebal dan bagian tipping lebih kecil. Pada bagian batasan tipping, terdapat persegi panjang berwarna hijau tua serta tulisan WISMILAK dan DIRGHA yang berada diantara dua lingkaran, dimana tulisan tersebut menggunakan warna putih. Hal yang unik dari rokok ini ialah di dekat akhiran batasan tipping, terdapat pattern batik berwarna hijau tua yang menyambung ke unsur objek persegi panjang.
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa manis yang cukup terasa, disertai dengan adanya sensasi fruity khas yang terasa. Namun ketika dibakar, rokok ini menawarkan sensasi rasa spicy yang kuat, disertai sensasi fruity yang cenderung tinggi. Sensasi fruity yang ditawarkan rokok ini sepertinya merupakan gabungan dari unsur dominan cherry yang cenderung memiliki sensasi asam manis dan adanya unsur blueberry yang cenderung menengah yang mampu memperkuat unsur asam manis cherry yang ada pada rokok ini, dimana rokok ini sepertinya juga menggunakan sedikit sentuhan nanas untuk menciptakan kesan asam yang cenderung pas dan balance. Sensasi manis fruity ini cenderung lebih dominan ketimbang unsur spicy, dimana intensitas manis yang ditawarkan oleh rokok ini cenderung lebih tinggi ketimbang SKT merek lain yang secara umum memiliki rasa manis yang tidak begitu dominan (terkecuali produk SKT Gudang Garam namun untuk rokok ini masih sedikit lemah dibandingkan dengan SKT buatan Gudang Garam). Dimana sensasi manis yang ada pada rokok ini kemungkinan besar muncul dikarenakan blend pada rokok ini memang sengaja diciptakan untuk memiliki manis fruity dengan intensitas yang tinggi. Ada sentuhan unsur karamel yang mampu memperkuat kesan manis fruity bawaan rokok ini, dimana sensasi manis karamel yang ada pada rokok ini cenderung khas dan mampu menciptakan sensasi rasa manis yang baik. Dan juga sensasi manis ini diperkuat dengan adanya penggunaan pemanis buatan pada kertas rokok dalam intensitas yang baik, terutama di kertas rokok ini terbilang memiliki sensasi manis yang tinggi namun pas. Sensasi spicy yang ditawarkan oleh rokok ini cukup kuat, namun tidak sedominan unsur fruity yang menjadi daya tarik dari rokok ini. Kemungkinan besar, penyusun saus dari rokok ini diantaranya menggunakan kayumanis, adas manis, kapulaga, dan sedikit pekak untuk menciptakan sensasi pedas spicy yang begitu pas dan balance. Dimana meskipun sensasi spicy dari rokok ini tidak sekuat sensasi spicy, akan tetapi cenderung bisa diterima oleh masyarakat awam sekalipun yang terkadang kurang begitu menyukai sensasi spicy yang kuat. Cengkeh yang digunakan cenderung sedikit mampu menciptakan kesan warming yang pas, tidak begitu kuat namun tidak begitu lemah, sehingga cenderung menciptakan kesan hangat di tenggorokan. Dikarenakan rokok ini menggunakan Cengkeh Manado, sehingga kesan spicy yang ditawarkan terbilang pas.
Blend yang ditawarkan oleh rokok ini cenderung menggunakan Tembakau berjenis Oriental lokal dalam intensitas yang tinggi, dimana rokok ini seakan menawarkan sensasi nutty yang cukup kuat namun dalam intensitas yang pas. Blend pada rokok ini juga terhitung sangat balance dan sangat earthy, dimana saya bisa merasakan unsur tanah yang sekiranya mampu mendukung kesan alamiah yang ingin dijual di rokok ini, serta karakter Tembakau berjenis Oriental yang diracik dengan keseimbangan rasa yang baik. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini seakan menawarkan sensasi aroma nutty yang kuat disertai aroma fruity yang cenderung khas serta pas. Dikarenakan rokok ini menggunakan tembakau dengan grade paling tinggi, sensasi hisapan dan aroma yang ditawarkan terbilang sangat halus untuk hitungan SKT. Tarikan yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang halus mantap, dimana meskipun rokok ini memiliki kadar tar sebesar 42 mg, akan tetapi sensasi tarikan yang ditawarkan oleh rokok ini cenderung halus, bahkan orang awam sekalipun yang tidak terbiasa menghisap SKT akan merasa rokok ini cenderung halus dan tarikannya sangat mantap untuk dihisap. Memiliki harshness dalam tingkatan yang sedang namun cenderung rendah, dalam artian rokok ini tidak begitu memiliki sensasi harsh yang tinggi layaknya SKT merek lain. Throat hit yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang rendah, dimana rokok ini cenderung meninggalkan kesan nyaman di tenggorokan dan tidak memiliki sensasi yang menusuk yang membuat tenggorokan terasa tidak nyaman. Durasi bakar dari rokok ini sekitar 15-16 menit, dalam artian rokok ini memiliki durasi bakar yang cenderung sama dengan rokok SKT kebanyakan di Indonesia, meskipun ukuran batang dari rokok ini ialah Long Size dan memiliki kadar tar sebesar 42 mg yang dalam artian, ekspektasi saya mengenai bakaran rokok ini ialah sekitar 19-20 menit. Hal ini bisa terjadi dikarenakan lintingan yang digunakan tidak begitu padat, sehingga mampu menciptakan kesan hisapan dan bakaran yang cepat. Aftertaste dari rokok ini ialah sensasi nutty yang kuat, disertai sensasi asam fruity segar yang cukup lama bertahan di tenggorokan dan mulut.
Kelemahan dari rokok ini ialah lintingan yang cenderung kurang begitu padat bila dibandingkan dengan kompetitor, dan juga tembakau yang digunakan beberapa kali masuk ke mulut, serta mendekati bagian batasan tipping rokok ini terbilang panas di mulut dan jari. Dan juga, bila terkena ludah dalam intensitas yang banyak maka bagian tipping dari rokok ini cenderung melemah dan tidak kuat. Bila dibandingkan dengan kompetitor yang secara umum menawarkan ukuran King Size, rokok ini seakan memiliki durasi yang cenderung cepat untuk hitungan SKT Long Size. Dimana meskipun kadar tar rokok ini mencapai 42 mg, akan tetapi durasi rokok ini terbilang sama dengan SKT kebanyakan yang dijual di Indonesia. Saya merasa rokok ini menawarkan sensasi rasa yang terbilang unik untuk hitungan SKT, dan dengan karakter rasa sweet fruity yang ditawarkan oleh rokok ini membuat saya merasa mulai menyukai rokok ini. Terbilang sangat otentik dan memang menawarkan blend serta saus yang cenderung khas dari Wismilak. Dan saya menyukai rokok ini dengan baik, meskipun terkadang banyak tembakau yang masuk ke mulut. Untuk rasa sendiri saya memberi nilai 9.3 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa yang terhitung memiliki sensasi manis fruity yang eksotis, ukuran batang diatas rata-rata rokok SKT yang umum dijual di Indonesia, dan kemasan yang terbilang sangat modern, membuat rokok ini seakan sangat bisa diunggulkan untuk segmen SKT secara keseluruhan. Terlebih, sensasi manis fruity yang ditawarkan terbilang otentik dan tidak bisa ditiru oleh kompetitor. Namun kelemahan rokok ini ialah lintingan yang terbilang kurang padat sehingga beberapa daun tembakau masuk ke mulut, durasi bakar yang cenderung sama dengan rokok SKT secara umum yang memiliki ukuran King Size, dan sensasi panas yang terasa ketika mendekati batasan tipping. Dan juga, bila terkena ludah banyak, bagian tipping akan cenderung melemah. Namun uniknya, rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa yang lebih baik ketimbang kompetitor dengan harga sejenis. Untuk distribusi dari rokok ini terbilang mudah ditemui di warung dan toko besar di daerah yang terkena ekspansi. Namun untuk Jabodetabek sendiri, rokok ini baru dijual di daerah Tangerang yang memang angka penduduk yang masuk ke dalam segmen menengah ke bawah sangat banyak. Overall, saya memberi nilai rokok ini 9.1 dari 10. Artinya, rokok ini unggul pada kemasan yang sangat premium dan rasa yang terbilang unik dan otentik, namun untuk harga rokok ini terhitung lebih mahal ketimbang kompetitor yang menawarkan harga dibawah rokok ini. Meskipun begitu, rokok ini terbilang sangat wajib dicoba, terutama untuk pencinta SKT yang mencari rokok SKT unik dengan kemasan sangat modern.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
Cute Girl
November 28, 2017
CB Blogger
IndonesiaKESIMPULAN
Dengan rasa yang terhitung memiliki sensasi manis fruity yang eksotis, ukuran batang diatas rata-rata rokok SKT yang umum dijual di Indonesia, dan kemasan yang terbilang sangat modern, membuat rokok ini seakan sangat bisa diunggulkan untuk segmen SKT secara keseluruhan. Terlebih, sensasi manis fruity yang ditawarkan terbilang otentik dan tidak bisa ditiru oleh kompetitor. Namun kelemahan rokok ini ialah lintingan yang terbilang kurang padat sehingga beberapa daun tembakau masuk ke mulut, durasi bakar yang cenderung sama dengan rokok SKT secara umum yang memiliki ukuran King Size, dan sensasi panas yang terasa ketika mendekati batasan tipping. Dan juga, bila terkena ludah banyak, bagian tipping akan cenderung melemah. Namun uniknya, rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa yang lebih baik ketimbang kompetitor dengan harga sejenis. Untuk distribusi dari rokok ini terbilang mudah ditemui di warung dan toko besar di daerah yang terkena ekspansi. Namun untuk Jabodetabek sendiri, rokok ini baru dijual di daerah Tangerang yang memang angka penduduk yang masuk ke dalam segmen menengah ke bawah sangat banyak. Overall, saya memberi nilai rokok ini 9.1 dari 10. Artinya, rokok ini unggul pada kemasan yang sangat premium dan rasa yang terbilang unik dan otentik, namun untuk harga rokok ini terhitung lebih mahal ketimbang kompetitor yang menawarkan harga dibawah rokok ini. Meskipun begitu, rokok ini terbilang sangat wajib dicoba, terutama untuk pencinta SKT yang mencari rokok SKT unik dengan kemasan sangat modern.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
Selamat malam,
Beberapa hari belakangan admin mulai menghadapi kesibukan yang ada. Dan bisa dikatakan kesibukan yang admin ikuti memaksa admin untuk tidak membuat postingan mengenai rokok yang kebetulan merupakan oleh-oleh dari teman saya yang sekiranya dia mudik ke kampungnya di kawasan Jawa. Sebetulnya, admin seharusnya mengeposkan postingan mengenai rokok yang saya dapatkan dari teman saya sekitar bulan Juli yang lalu. Namun apadaya, saya mendapatkan kesibukan yang sekiranya menghambat saya untuk bisa menuliskan postingan di blog tercinta ini.
Sekiranya, postingan ini merupakan postingan pertama admin setelah Review Rokok memasuki tahun kedua. Dimana Review Rokok sendiri sudah berdiri sejak 15 Agustus 2015 dan terus menuliskan postingan terhadap rokok secara lengkap dan nyaman untuk dibaca. Walaupun blog ini dikatakan sebagai blog yang membahas rokok dengan pengunjung terbesar di Indonesia, akan tetapi sepertinya penjelajahan rasa yang admin lakukan masih sangat panjang. Dan juga bisa dikatakan walaupun baru dua tahun berdiri, pengunjung blog ini sudah memasuki angka 1.600.000-an yang bisa dikatakan sangat jarang sekali blog yang baru berdiri sekitar dua tahun bisa tetap mendapat pengunjung yang banyak. Umumnya, para pembaca dari blog ini mengetahui blog saya melalui hasil pencarian di Google, search engine yang hampir semua orang menggunakannya. Mungkin pengunjung yang banyak ini bisa jadi dikarenakan postingan yang banyak, detail, dan bervariatif. Saya berusaha memberikan penilaian pada rokok secara umumnya dengan cara yang objektif. Artinya, saya membuat tulisan di blog ini secara apa adanya, tanpa tambahan embel-embel yang terlalu memihak salah satu pabrikan rokok. Saya berusaha membuat review ini dengan sebaik mungkin, dan banyak pihak perusahaan rokok yang sudah mengakui kehebatan admin dalam mereview rokok apa saja yang dijual di Indonesia dan bagaimana rasanya.
Produk yang akan admin review ialah V8 Velapan Tentrem, produk yang sekiranya sudah lama dijual di pasaran. Admin mendapatkan rokok ini bisa didapatkan secara cuma-cuma, dikarenakan teman admin yang pada saat itu berkunjung ke salah satu wilayah di Jawa Timur dimana memang kampung halaman dari yang memberikan rokok ini berasal dari Jawa Timur. Produk ini kebetulan dibuat oleh anak perusahaan Gudang Baru, pabrikan rokok yang sekiranya termasuk kontroversial dikarenakan pabrikan rokok ini sempat mengalami sengketa dengan Gudang Garam dikarenakan adanya kesamaan yang sekiranya membuat pihak Gudang Garam kesal. Analisis yang admin buat pada rokok ini sekiranya merupakan analisis yang pendek, dikarenakan keterbatasan data untuk mereview rokok ini diantaranya sebagai berikut:
- Velapan (V8) Tentrem merupakan salah satu produk unggulan dari Gudang Baru yakni pabrikan yang memang terfokus kepada daerah-daerah kecil di kawasan Indonesia. Dengan keunggulan harga yang murah, rokok ini seakan menjadi primadona di tempat penjualan rokok ini, dimana harga rokok ini dibawah harga rata-rata rokok buatan pabrik umumnya, yakni memiliki harga dibawah Rp. 8.000 per bungkus dengan kuantitas isi 12 batang. Dikarenakan produk ini diproduksi dengan skala yang lebih kecil dan pabrikan rokok ini masuk ke dalam golongan II, rokok ini seakan bisa bertahan ditengah persaingan rokok di Indonesia yang bisa dibilang sangat sengit dan juga banyak pabrikan rokok yang tidak bisa bertahan dikarenakan peminat yang sepi. Peminat yang sepi ini juga didukung dengan statistik penjualan rokok SKT secara keseluruhan di Indonesia, dimana berdasarkan data yang diperoleh dari Annual Report Philip Morris International pada tahun 2016, penjualan SKT secara keseluruhan menurun dari sebelumnya yakni 19.1% di tahun 2015, turun menjadi 18.2% pada tahun 2016. Velapan sepertinya terfokus kepada segmen menengah ke bawah, yang menginginkan rokok dengan kualitas terbaik namun dengan harga yang sangat terjangkau. Walaupun peminat rokok ini bisa dikatakan tidak sebesar produk induknya yakni Gudang Baru, Velapan tetap bisa bertahan meskipun peminat rokok SKT mengalami penurunan yang sekiranya akan masuk ke angka 17%-an kisaran tahun ini.
- Dapat disimpulkan, dikarenakan peminat rokok murah atau lazim disebut dengan Value For Money masih cukup banyak ditemui, dan juga peminat rokok SKT yang masih bisa ditemui di beberapa tempat membuat rokok ini seakan bisa bertahan hingga saat ini dikarenakan harga yang sangat terjangkau, dan juga Gudang Baru masih mempertahankan penjualan rokok ini membuat rokok ini bisa bertahan hingga saat ini.
Baiklah, itu sedikit analisis mengapa produk ini tetap bisa bertahan hingga saat ini. Mari kita review rokok ini dimulai dari harga rokok ini. Untuk harga rokok ini, teman admin membelinya dengan harga Rp. 6.000 (beberapa toko menjual dibawah harga tersebut, cukai 5.650) dengan kuantitas isi 12 batang. Sangat murah untuk hitungan rokok kretek dan sepertinya harga tersebut menjadi pilihan perokok yang terjangkau distribusinya untuk membeli rokok ini. Untuk harga rokok ini saya beri nilai 10 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan basis warna hijau kekuningan, kuning, dan kuning terang. Bagian depan dan belakang terdapat tulisan tentrem berwarna hitam dengan model font script dan memiliki garis berwarna merah di bawah tulisan, dengan latar kuning terang. Terdapat tulisan V8 yang merupakan semacam garis berwarna kuning yang memiliki shadow berwarna hitam, dengan adanya kurva pada tulisan V dan 8 yang pada angka 8 cenderung memiliki kesamaan dengan tulisan S yang berhimpit. Terdapat elemen hijau kekuningan dibawah tulisan V8. Terdapat elemen persegi panjang di bagian kanan bawah berwarna hitam dengan tulisan VELAPAN dengan font Times New Roman berwarna putih, dan dibawahnya bertuliskan 12 KRETEK SIGARET. Bagian kanan kemasan terdapat tulisan SKT dengan model tulisan condensed yang sepertinya tidak menggunakan font Arial yang dianjurkan oleh pemerintah. Kadar tar serta nikotin di rokok ini sangat detail, bahkan bila dibulatkan kadar tar dari rokok ini memiliki kadar tar sebesar 40mg dan nikotin sebesar 2.4mg. Di bagian atas kemasan terdapat objek persegi panjang yang memiliki tulisan VELAPAN dan tentrem dengan warna hijau kekuningan dan garis berwarna merah. Rokok ini diproduksi oleh PR Jaya Makmur, anak perusahaan dari pabrikan rokok lokal asal Malang yakni PR Gudang Baru. Cukup simpel dan bisa dikatakan menjual serta memiliki unsur yang unik dan modern. Untuk kemasan saya beri nilai 8 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dengan seksama
Model bukaan dari rokok ini memiliki kesamaan lipatan dengan rokok kretek soft pack secara umum. Ada dua cara untuk membuka kemasan ini. Pertama bisa merobek keseluruhan bukaan, dan kedua, merobek salah satu sisi bukaan rokok ini. Saya mencoba merobek bagian sampingnya, namun pada akhirnya saya membuka lipatan kemasan ini secara keseluruhan layaknya berikut
Kemudian lapisan kedua bisa dibuka layaknya gambar di bawah ini
Terdapat semacam dua lipatan yang masih tersedia, yakni di bagian kiri dan kanan. Bisa ditarik ke atas layaknya gambar berikut
Bisa terlihat terdapat susunan batang dari rokok ini. Rokok ini memiliki susunan 6 batang di depan dan 6 batang di belakang dengan kuantitas 12 batang.
Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama
Batang rokok ini memiliki panjang dan diameter yang sama dengan rokok SKT secara umum, yakni King Size. Bagian factory mark yang terdapat pada burning area rokok ini tertulis tentrem beserta garis yang sama dengan kemasan rokok ini menggunakan warna kuning. Bagian batasan tipping area, terdapat dua garis berwarna hitam layaknya Dji Sam Soe Super Premium dengan ukuran ketebalan sedikit lebih tebal. Di bagian batasan tipping tertulis VELAPAN dengan warna tulisan yakni putih. Cenderung memiliki lintingan yang padat dan berisi.
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Pada sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi manis yang minim dengan adanya sedikit sentuhan rasa fruity yang sangat khas. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi spicy yang sangat kuat disertai adanya sensasi manis yang cenderung menguat, disertai adanya sensasi fruity yang sangat khas. Sensasi rasa fruity dari rokok ini merupakan gabungan dari nanas, berry, dan ada sedikit sentuhan leci. Dimana rasa manis bawaan dari rokok ini sangat balance dengan sensasi fruity yang ditawarkan dari rokok ini. Terdapat unsur vanilla yang sangat terasa, dimana sensasi manis yang ada pada rokok ini bercampur dengan vanilla yang membuat rokok ini memiliki rasa yang sangat khas. Sensasi spicy yang ada pada rokok ini sangat terasa, dimana penyusun saus dari rokok ini ialah adas manis, kayumanis, pekak, dan kapulaga, dan sedikit sentuhan nutmeg. Sensasi rasa dari rokok ini bisa dikatakan memiliki unsur liquorice yang menciptakan sensasi a hint of sweetness yang sangat terasa. Bisa dikatakan rokok ini cenderung memiliki sensasi manis yang sangat khas dan sangat pas. Ada sedikit unsur minyak atsiri yang ada pada rokok ini, kemungkinan besar menggunakan minyak peppermint untuk menciptakan rasa yang sangat khas dan berbeda dengan kompetitor. Memiliki sensasi cengkeh yang sangat kuat, namun bisa dikatakan cengkeh pada rokok ini mampu menciptakan sensasi warming yang sangat khas dan cenderung menghangatkan. Blend pada rokok ini bisa dikatakan mayoritas menggunakan Tembakau berjenis Oriental yang bisa dikatakan sangat kompleks, dimana salah satu penyusun dari rokok ini menggunakan Tembakau Temanggung dan Madura yang mampu menciptakan sensasi rasa yang mantap. Bisa dikatakan, blend dari rokok ini sangat earthy dan balance, dimana pada rokok ini sangat terasa unsur tanah alamiah serta citarasa yang kaya dan terasa. Memiliki sensasi nutty yang sangat kuat, dalam artian rokok ini sangat dominan dengan Tembakau berjenis Oriental. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi aroma nutty yang sangat lembut disertai adanya sensasi tembakau yang cenderung kaya dan alamiah. Tarikan pada rokok ini cukup lembut namun terasa, dimana pada rokok ini menawarkan sensasi tarikan yang cenderung mantap dan mudah untuk ditarik. Walaupun lintingan pada rokok sangat padat, akan tetapi secara tarikan rokok ini termasuk mudah untuk ditarik, tanpa perlu adanya pemijatan pada rokok ini. Memiliki sensasi harshness yang terasa dan dalam intensitas yang cukup baik, dalam artian sensasi spicy dan karakter bawaan dari rokok ini mampu menciptakan sensasi harshness yang terasa namun pas. Memiliki throat hit yang terasa namun tidak begitu menusuk, dalam artian rokok ini dikatakan memiliki sensasi menusuk dalam intensitas yang baik. Durasi bakar dari rokok ini sekitar 15-16 menit, dalam artian rokok ini memiliki durasi bakar yang sama dengan rokok SKT secara umum. Aftertaste dari rokok ini kuat akan sensasi nutty kuat, disertai sensasi spicy yang cukup bertahan lama di lidah. Namun kelemahan dari rokok ini ialah ketika mendekati batasan tipping cenderung panas di jari dan mulut. Rokok ini sepertinya tidak memiliki sensasi chemical taste layaknya produk SKT Gudang Garam secara umum. Dan juga saya merasa batuk setelah merokok ini. Bisa dikatakan rokok ini memiliki rasa yang sangat nikmat dengan harga yang sangat terjangkau. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.6 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan sensasi yang cenderung sangat baik, rasa yang bisa dikatakan sangat kompleks, serta memiliki durasi bakar yang pas membuat rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa yang cenderung nikmat dan unggul di kategori rokok dibawah 8.000. Bila dibandingkan dengan Minak Djinggo, sensasi yang ditawarkan oleh rokok ini bisa dikatakan sangat jauh berbeda, dimana Minak Djinggo sendiri memiliki sensasi rasa yang sangat menusuk, sedang pada rokok ini cenderung memiliki sensasi rasa yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Minak Djinggo. Kelemahan rokok ini ialah cukup panas ketika mendekati batasan tipping area, disertai adanya sensasi batuk setelah merokok ini. Untuk penjualan sendiri rokok ini termasuk mudah ditemukan di warung yang memang berafiliasi dengan Gudang Baru, dimana rokok ini terfokus kepada daerah Jawa Timur serta beberapa pulau di Indonesia. Namun untuk di Jabodetabek dan Jawa Barat, rokok ini tidak bisa ditemukan sama sekali, mengingat armada Gudang Baru belum menjangkau daerah yang saya sebutkan itu. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.86 dari 10. Artinya rokok ini memiliki keunggulan di harga dan rasa yang cenderung tidak bisa dianggap remeh, namun secara kemasan rokok ini bisa dibilang standar dan tidak memiliki unsur yang spesial.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
Selamat siang,
Bisa dibilang admin merasakan kesibukan yang makin mengganggu admin untuk melakukan review terhadap rokok apa saja yang saat ini dijual di Indonesia. Walaupun kesibukan admin dikatakan sangat mengganggu, akan tetapi admin berusaha membuat banyak posting mengenai rokok apa saja yang sudah dijual di Indonesia, baik berupa rokok yang dikatakan baru ataupun rokok yang sudah terhitung lama di pasaran. Postingan berikut akan membahas mengenai rokok yang sepertinya sudah admin beli sekitar Juli lalu di event Pekan Raya Jakarta atau lazim disebut dengan Jakarta Fair. Dimana di Jakarta Fair sendiri terdapat stand yang khusus menjual Dji Sam Soe Super Premium yang kebetulan sekarang sedang dilakukan promosi besar-besaran oleh pihak Sampoerna. Admin tidak terlalu banyak intro pada postingan ini dikarenakan sepertinya postingan ini harus diselesaikan paling maksimal jam 2 siang ini.
Dji Sam Soe Super Premium sebenarnya merupakan SKT dengan harga paling termahal di Indonesia. Bila dibandingkan dengan produk SKT lain, harga yang ditawarkan oleh Dji Sam Soe Super Premium terbilang diatas rata-rata merek rokok SKT yang secara umum dijual dengan range harga 10.000-15.000 per bungkus dengan kuantitas isi 12 batang. Sedikit saya bercerita mengenai pengalaman saya di Jakarta Fair kemarin, admin bersama dengan teman admin sedikit iseng mengunjungi Jakarta Fair dikarenakan kebanyakan teman admin merasa kurang ada kerjaan. Sekilas, admin mengajak teman admin agar bisa menemani admin kala itu untuk mengunjungi beberapa stand rokok yang ada di Jakarta Fair. Diantara stand yang mempromosikan rokok, tahun ini bisa dibilang sangat sedikit stand yang khusus untuk mempromosikan rokok. Beberapa stand yang ada pada saat itu ialah stand Djarum dengan mengandalkan Super Music serta beberapa booth kecil di bagian dekat area indoor pameran, cerutu mini Tycoon yang kebetulan berada di stand Indocafe, dan stand Dji Sam Soe Super Premium yang dikatakan merupakan produk SKT yang kebetulan saat itu memiliki space yang besar. Di stand Dji Sam Soe tersebut ada beberapa permainan yang bisa diikuti pada saat itu, dimana permainan pertama ialah foto bersama teman, yang kedua ialah tebak rajangan yang digunakan oleh Dji Sam Soe, ketiga yakni tebak aroma dengan mencium sample blend dari Dji Sam Soe, dan yang terakhir ialah menebak bahan baku yang digunakan oleh Dji Sam Soe. Itu sedikit intro dari admin. Langsung saja kita mulai review ini dengan dilakukannya analisis terlebih dahulu terhadap produk ini diantaranya sebab mengapa Dji Sam Soe saat ini lebih menggencarkan promosi terhadap produk Super Premium bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe regular yang sejauh ini hampir tidak pernah dilakukan promosi layaknya berikut ini:
- Dji Sam Soe Super Premium merupakan produk SKT pertama di Indonesia yang menggunakan inovasi "individually wrapped". Diluncurkan sekitar tahun 2004 bersamaan dengan Dji Sam Soe Super Premium Magnum Filter yang pada saat ini berubah nama menjadi Dji Sam Soe Magnum dimana dua varian tersebut pada awalnya memang memiliki target pemasaran yakni perokok 30 tahun keatas yang menginginkan sensasi Dji Sam Soe yang lebih premium dengan harga yang terbilang tidak murah. Awal dari peluncuran rokok ini ialah menggunakan case yang dibuat dengan plastik yang bisa dibilang mahal untuk saat itu, dan juga isi rokok ini yang sering disebut dengan "Refill". Makanya, beberapa orang masih menganggap bahwa Dji Sam Soe Super Premium saat ini sering disebut juga dengan Dji Sam Soe Refill. Secara resmi, produk ini mulai mengalami perubahan kemasan pada tahun 2011, dimana kemasan yang digunakan sangat berbeda dengan Dji Sam Soe Super Premium Refill yang sudah dijual sebelumnya. Produk ini mulai di-relaunch pada tahun 2015 dengan slogan "Yang Berharga, Dijaga Sempurna" serta mengalami perubahan pada bagian dalam kemasan pada tahun 2016, terutama pada bagian wrap dari batang rokok ini mulai mengalami perubahan sejak tahun 2016. Dji Sam Soe Super Premium sendiri merupakan versi modern dari Dji Sam Soe Regular yang sampai sekarang sengaja tidak diubah kemasannya dikarenakan kemasan pada Dji Sam Soe Regular dipertahankan dikarenakan nilai-nilai heritage yang ada pada rokok ini.
- Penjualan SKT secara keseluruhan terus mengalami penurunan. Berdasarkan Annual Report Philip Morris International tahun 2016, angka penjualan SKT secara keseluruhan mengalami penurunan dari sebelumnya mencapai 19,1% pada tahun 2015 turun menjadi 18,2% di tahun 2016. Angka ini seakan menandakan bahwa konsumen SKT terbilang terus mengalami penurunan. Dji Sam Soe Super Premium sendiri pada saat ini diposisikan untuk menjaga agar konsumen SKT tidak pindah ke jenis rokok lain semisal SKM. Tentunya dengan inovasi yang berbeda yakni fitur "Individually Wrapped" yang menggunakan foil khusus yang dimaksudkan untuk menjaga cita rasa dari Dji Sam Soe Super Premium dari awal dibuka kemasan hingga akhir. Dikatakan sebagai produk dengan inovasi yang berbeda, Dji Sam Soe Super Premium memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang Dji Sam Soe Reguler dengan adanya isi batang rokok yang jauh lebih padat serta dibungkus dengan foil khusus di setiap batang-nya, dengan upaya konsumen merasakan nilai tambah bila dibandingkan dengan rokok SKT secara umum yang per batangnya tidak dibungkus dengan foil khusus.
- Dapat dikatakan bahwa produk ini memang memiliki target pemasaran untuk segmen premium, dan juga inovasi "Individually Wrapped" yang ada pada rokok ini, serta kemasan yang cenderung elegan membuat rokok ini seakan menjadi produk SKT kelas Premium dengan harga yang Premium pula. Dji Sam Soe yang memiliki market share sebanyak 6,5% di tahun 2016 terus berinovasi dengan upaya konsumen yang memang dasarnya menyukai rokok berjenis SKT mendapatkan nilai plus yakni batang rokok yang dibungkus secara individual, serta blend yang lebih baik ketimbang Dji Sam Soe biasa.
Baiklah, itu sedikit analisis mengapa Dji Sam Soe Super Premium dipromosikan secara massal pada saat ini dan memiliki nilai tambah bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe Reguler. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk rokok ini admin beli dengan harga Rp. 18.000 (beberapa toko menjual rokok ini dengan harga 17.000, di minimarket harga rokok ini diatas 18.500, cukai 16.400) dengan kuantitas isi sebanyak 12 batang. Terhitung sangat mahal untuk jenis rokok SKT namun sebanding dengan nilai tambah yang ada pada rokok ini. Untuk harga sendiri saya beri nilai 7.4 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasan rokok ini dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan basis warna hitam dan emas. Bila dilihat, pada pembuka cellophane dari rokok ini tertulis DJI SAM SOE dengan adanya bintang bersudut sembilan dengan warna emas dengan adanya efek hologram. Bagian depan kemasan terdapat latar berupa pattern yang merupakan gabungan dari semacam persegi yang menghadap layaknya layang-layang dengan efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Terdapat tulisan SUPER PREMIUM dengan font sans serif dengan adanya efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama dan menggunakan warna emas. Terdapat logo Dji Sam Soe terbaru yakni terdapat semacam bintang yang memiliki sembilan sudut disertai jumlah bintang yakni sembilan buah. Terdapat logo Dji Sam Soe terbaru yakni sebuah sabit dengan bagian bawahnya yakni garis, dengan bagian tengah logo tertulis 234 yang bila dijumlahkan memiliki angka sembilan. Di bawah logo Dji Sam Soe terdapat semacam objek persegi panjang dengan tulisan DJI SAM SOE dengan font serif dan memiliki warna emas serta pada tulisan terdapat unsur emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Di bagian bawah persegi terdapat aksen "Ong" yang dapat diartikan sebagai Raja, mengacu kepada ukuran batang rokok ini yakni King Size, dengan warna aksen hitam dan memiliki efek emboss. Di bagian aksen "Ong" bagian atas terdapat tulisan PT HM SAMPOERNA Tbk. dengan dibawahnya di bagian kiri terdapat tulisan ber-aksara Jawa dan di bagian kanan ber-aksara Arab. Di bagian tengah terdapat logo LST yang diartikan sebagai Liem Seeng Tee. Di bagian bawah-nya terdapat tulisan PABRIK ROKOK LIEM SEENG TEE yakni nama dahulu Sampoerna sebelum mengalami era nasionalisasi. Bagian belakang memiliki kesamaan dengan bagian depan, namun tidak terdapat unsur "Ong" layaknya kemasan depan. Pada bagian belakang memiliki pattern yang sama dengan kemasan depan, namun pada tulisan dan logo tidak ada unsur emboss. Terdapat semacam objek garis di bagian belakang untuk memudahkan pematahan dari kemasan rokok ini. Bagian kanan terdapat pattern yang sama dengan kemasan dan terdapat bukaan dari kemasan rokok ini, di bagian kiri tertulis SKT, dibawah barcode terdapat tulisan 12 SIGARET KRETEK, serta kadar tar dan nikotin. Bagian atas terdapat tulisan DJI SAM SOE dengan adanya efek emboss, serta bagian bawahnya terdapat tulisan DJI SAM SOE dengan adanya kode produksi yakni DSB 12. Bisa diartikan rokok ini memiliki kode produksi yang merupakan singkatan dari Dji Sam Soe Black. Bisa dibilang kemasan rokok ini termasuk simpel dan sangat elegan. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Bagian kiri dalam kemasan yang saya sebut sebagai bagian dalam hinge lid terdapat deskripsi mengenai rokok ini yang dapat diringkas sebagai Mahakarya Indonesia yang diramu dengan tembakau serta cengkeh terbaik serta dibungkus secara khusus untuk menjaga citarasa rokok ini. Terdapat tanda tangan Putera Sampoerna sebagai lambang produk Sampoerna yang bersifat modern. Bagian inner frame memiliki semacam perforasi untuk bisa dipatahkan dengan adanya petunjuk bertuliskan PATAHKAN DI TENGAH dengan adanya motif batik Kawung yang menjadi latar inner frame dari rokok ini.
Cara mematahkan rokok ini cukup simpel layaknya berikut
Posisikan tangan kiri di bagian kiri inner frame dan tangan kanan di bagian kanan inner frame. Kemudian kita bisa mematahkan kemasan yang ada dengan mendorong kemasannya ke bawah. Hasil patahannya bisa dilihat layaknya gambar di bawah ini
Bilamana sudah dipatahkan maka hal tersebut memudahkan untuk mengeluarkan batang rokoknya dari kemasan. Secara posisi batang, rokok ini memiliki susunan 6 di depan dan 6 di belakang dengan adanya kuantitas sebanyak 12 batang. Batang rokok ini dilindungi dengan adanya foil khusus yang bersifat "Individually Wrapped". Bilamana batang rokok ini sudah bisa diambil maka hasilnya akan sebagaimana berikut
Terlihat jelas batang rokok ini dibungkus dengan foil khusus untuk menjaga cita rasa dari rokok ini. Terdapat pembungkus berwarna emas dengan adanya motif batik Kawung yang sudah diterapkan 2 tahun belakangan. Terdapat semacam bagian yang bisa dibuka pada bagian pembungkus batang rokok ini dengan logo dan tulisan Dji Sam Soe. Bagian belakang bisa terlihat sebagaimana berikut
Bagian belakang terdapat tulisan SUPER PREMIUM dengan warna emas dalam latar hitam. Bilamana kita bisa lihat bagian atas dan bawah pembungkus batang maka akan terlihat di dua gambar berikut
Bagian atas dilindungi oleh semacam penutup yang memiliki model lingkaran. Bagian bawah bisa dilihat layaknya berikut
Bilamana kita sudah bisa melihat bagian atas dan bawah kemasan, maka kita bisa membuka pembungkus batang rokok ini layaknya berikut. Pertama kita bisa membuka bagian yang sudah diberikan garis perforasi layaknya berikut dengan merobek-nya menggunakan satu tangan layaknya berikut
Ketika sudah bisa terbuka, maka kita bisa melanjutkan untuk merobek bagian pembuka hingga terlihat seperti gambar di bawah ini
Bilamana sudah terobek sempurna, maka ada dua selongsong yang bisa dilihat layaknya gambar di bawah ini
Kita coba untuk menarik bagian atas selongsong pembungkus batang rokok ini layaknya berikut sehingga bisa terlihat bagian atas batang rokok ini
Kemudian kita coba tarik selongsong bagian bawah sehingga batang rokok bisa terlihat seutuhnya layaknya gambar di bawah ini
Akhirnya, kita bisa lihat batang rokok ini secara seksama. Kemudian mari kita review batang rokok ini dengan seksama
Batang rokok ini memiliki panjang dan diameter yang sama dengan SKT secara umum, yakni King Size. Bagian atas cenderung memiliki diameter yang lebih lebar, dengan bagian hisapan cenderung lebih kecil. Bagian batasan bakaran terdapat semacam garis berwarna hitam dengan persegi panjang kuning yang terdapat logo Dji Sam Soe terbaru dan tulisan SUPER PREMIUM. Bagian belakang yang tidak sempat terfoto terdapat tulisan GEDEP NO 12762. Bagian burning area pada rokok ini memiliki pattern kotak, dengan adanya tulisan SAMPOERNA dalam oval dan logo LIENG SEEM TEE dengan tiga tangan khas Sampoerna serta tulisan SOERABAIA yang menegaskan rokok ini dibuat di Surabaya.
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Pada sebelum dibakar, rokok ini seakan memiliki sedikit sensasi manis disertai sensasi tembakau yang sudah terfermentasi dengan baik, dengan adanya sedikit unsur cocoa. Namun ketika dibakar rokok ini seakan menawarkan sensasi spicy yang sangat kuat disertai sensasi sedikit rasa manis yang timbul dikarenakan salah satu penyusun rokok ini menggunakan liquorice untuk menciptakan rasa manis yang alami. Rasa manis ini cenderung memiliki unsur yang kompleks, yakni gabungan antara liquorice yang dikatakan sebagai "saus anti batuk", adanya unsur cocoa, dan terdapat sentuhan rasa klasik yang timbul dikarenakan adanya tambahan vanilla pada saus rokok ini. Rasa manis ini juga timbul dikarenakan penambahan inverted sugar yang menjadi bahan tambahan dari rokok ini, sehingga mampu menciptakan kesan manis yang cenderung pas. Ada sedikit sensasi toffee yang terasa dan lebih mirip seperti sensasi yang ditawarkan oleh gula terkaramelisasi, dikarenakan rokok ini menggunakan inverted sugar sebagai pemanis dari rokok ini. Bakaran pada rokok ini cenderung lebih baik bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe Reguler, cenderung memiliki bakaran yang lurus dan lebih baik. Sensasi spicy yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari cengkeh yang sudah melalui proses aging selama 6 tahun, dimana rasa spicy yang ada pada rokok ini ditunjang dengan saus spicy yang kemungkinan besar merupakan gabungan dari kayumanis, adas manis, nutmeg, kapulaga, serta pekak. Cenderung memiliki sensasi nutty yang sangat kuat, dalam hal ini Tembakau Madura serta beberapa Tembakau lain merupakan Tembakau berjenis Oriental. Ada sedikit sensasi a hint of sweetness yang terasa dikarenakan salah satu blend penyusun dari rokok ini menggunakan Tembakau Virginia yang secara aroma sangat manis alami. Cenderung memiliki sensasi warming yang sangat terasa, dikarenakan saus dari rokok ini memang sangat spicy sehingga mampu memberikan kesan hangat. Cenderung memiliki tarikan yang lebih lembut dan lebih nikmat bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe Reguler, dimana sepertinya blend dari rokok ini memiliki tembakau dengan grade satu tingkat diatas Dji Sam Soe Reguler. Cenderung memiliki rasa gurih khas yang cenderung alami, bisa dikatakan bahwa rokok ini memiliki karakteristik saus yang mampu menciptakan rasa gurih alami, dimana hal ini ditunjang dengan saus yang cenderung kompleks. Blend pada rokok ini sangat earthy dan balance, dalam artian rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa tanah yang cenderung alamiah dan kuat, balance yang ada pada rokok ini bisa dibilang seimbang dalam penggunaan tembakau yang ada pada rokok ini. Tarikan pada rokok ini cenderung lebih halus dan lebih nikmat bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe Reguler, dimana pada rokok ini kemungkinan terjadi improvisasi dalam hal blend dari rokok ini. Bilamana dikeluarkan dari hidung, rokok ini seakan menawarkan sensasi nutty yang sangat kuat, beserta aroma yang cenderung lebih lembut bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe Reguler. Harshness pada rokok ini cukup terasa, namun dalam intensitas yang bisa dikatakan menengah, dalam artian rokok ini cenderung memiliki rasa dengan kadar harsh yang lebih rendah bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe Reguler. Saya sedikit menemukan throat hit pada rokok ini, dimana rokok ini sepertinya menawarkan sensasi rasa yang cenderung lebih nyaman di tenggorokan. Durasi bakar dari rokok ini sekitar 15-16 menit terhitung sampai batasan bakaran, dalam artian rokok ini cenderung memiliki durasi bakar yang cukup lama namun dikatakan pas untuk hitungan SKT. Memiliki aftertaste nutty yang kuat, disertai sedikit sensasi a hint of sweetness yang terasa di tenggorokan serta sensasi spicy yang cenderung kuat. Secara lintingan rokok ini dikatakan lebih baik ketimbang Dji Sam Soe Reguler, dimana lintingan-nya lebih padat dan lebih berisi. Namun kelemahan pada rokok ini terletak ketika mendekati batasan bakaran cenderung panas di mulut serta jari. Kelemahan ini menurut admin bisa ditoleransi dengan baik. Saya merasa rokok ini cenderung memiliki karakter natural yang baik dan rasa yang lebih baik dibandingkan dengan Dji Sam Soe Reguler. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9.4 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa rokok ini yang cenderung nikmat dan sangat khas, kualitas yang lebih baik dan lintingan yang lebih padat serta berisi, serta rasa yang cenderung lebih terjaga dikarenakan proses "Individually Wrapped" yang ada pada rokok ini membuat rokok ini memiliki sensasi rasa yang cenderung lebih nikmat serta lebih baik bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe Reguler. Namun kelemahan yang ada pada rokok ini terletak ketika mendekati akhir bakaran. Cenderung panas namun dalam intensitas yang baik. Serta bagi beberapa orang yang tidak terbiasa dengan rokok berjenis SKT akan merasa susah untuk menghisap rokok ini, dikarenakan tarikan pada rokok ini cenderung berat dan kurang begitu disukai oleh pemula. Walaupun begitu, saran saya untuk mengurangi sensasi berat pada rokok ini ialah memijat rokok ini sebelum dibakar, dalam artian rokok ini akan lebih dihisap ketika setelah dipijat bagian batang dari rokok ini. Untuk distribusi, rokok ini termasuk mudah untuk ditemui, dengan harga yang cenderung beragam dan di warung umumnya menjual rokok ini dengan harga yang tidak jauh dengan harga resmi rokok ini. Walaupun begitu, rokok ini terhitung jarang untuk di warung bila dibandingkan dengan minimarket dan stok-nya maksimum hanya 5-6 bungkus saja. Untuk stok yang berlimpah, silahkan cari ke minimarket saja dikarenakan stok rokok ini terhitung lebih banyak walaupun secara harga lebih mahal. Overall saya memberi nilai rokok ini 8.76 dari 10. Dalam artian rokok ini unggul pada kemasan dan rasanya, namun secara harga rokok ini terhitung mahal untuk hitungan rokok SKT namun sebanding dengan kualitas yang ditawarkan oleh rokok ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
Cute Girl
Agustus 02, 2017
CB Blogger
IndonesiaSelamat siang,
Postingan ini sebenarnya merupakan postingan yang masih berkaitan dengan review Minak Djinggo yang sudah saya postingan sebelumnya. Dalam hal ini, admin sengaja melakukan pemadatan atas postingan dikarenakan beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan admin sejauh ini. Admin merasa, mulai minggu depan sepertinya admin akan susah untuk membuat review rokok yang ada di Indonesia. Dikarenakan kesibukan admin yang sepertinya makin menjadi, dan juga sebenarnya waktu luang untuk membuat review menjadi sangat sedikit. Kalaupun memang admin akan melakukan review atas rokok di Indonesia, rokok yang akan saya review pada minggu depan ialah Esse seri SPM, dimana literatur terhadap rokok Esse versi SPM cenderung sangat terbatas dan juga sangat susah. Walaupun begitu, admin akan berusaha mencari waktu luang untuk membuat review mengenai rokok Esse versi SPM yang kebetulan masih dijual di Indonesia.
Review yang akan saya buat ialah Apache Kretek. Rokok ini masuk ke dalam segmen SKT value for money, dikarenakan harga rokok ini menyentuh harga dibawah 10.000 per bungkusnya. Apache Kretek memang menjadi pilihan banyak perokok di Indonesia, dimana dalam hal ini, Apache Kretek masih bisa bertahan hingga saat ini dikarenakan rokok ini merupakan salah satu flagship dari Karya Dibya Mahardika dimana kepemilikan dari Karya Dibya Mahardika masih berkaitan dengan Gudang Garam dikarenakan salah satu pemilik rokok ini masih bersaudara dengan Gudang Garam. Walaupun memang Gudang Garam dan Karya Dibya Mahardika berlokasi di tempat berbeda, namun secara blend dari rokok ini bisa dikatakan memiliki rasa yang cukup mirip dengan produk Gudang Garam, walaupun harga dan kemasan rokok ini sangat berbeda jauh dengan produk buatan Gudang Garam. Seperti biasa, review tanpa adanya analisis merupakan sebuah hal yang tidak baik, dimana dalam analisis kali ini saya akan memaparkan bagaimana rokok ini bisa bertahan dan secara umum mengenai rokok SKT di Indonesia diantaranya sebagai berikut:
- Apache Kretek merupakan salah satu brand yang dikeluarkan sekitar tahun 2010-2011 (saya tidak tahu pasti mengenai kapan rokok ini bisa diluncurkan), dimana rokok ini diluncurkan dikarenakan permintaan yang besar mengenai rokok SKT dengan harga yang sangat terjangkau. Apache Kretek merupakan salah satu merek SKT yang memiliki varian isi yang paling beragam, diantaranya ada isi 10 batang, 12 batang, 16 batang, dan paling besar ukuran 20 batang. Dengan banyaknya varian yang dijual oleh rokok ini, Apache Kretek seakan memiliki variasi kemasan yang bisa menyentuh banyak konsumen perokok di Indonesia, dimana memang rokok ini ditujukan kepada kelas menengah ke bawah yang menginginkan rokok dengan rasa mirip dengan rokok dengan rokok pabrikan kelas Golongan I. Apache Kretek memiliki penjualan yang sepertinya terus meningkat dari tahun ke tahun dimana dalam hal ini saya tidak tahu angka pasti dari penjualan rokok ini. Mengingat potensi pasar kelas menengah ke bawah sangatlah tinggi, Apache Kretek tetap bisa bertahan hingga saat ini meskipun cukup banyak pabrikan rokok Golongan I yang menjual SKT dengan harga yang sangat terjangkau.
- Permintaan rokok SKT secara dasar memang mengalami penurunan namun memiliki perkembangan. Berdasarkan Annual Report Philip Morris International tahun 2016, penjualan SKT secara keseluruhan hanya mencapai angka 18,2%, dalam hal ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni 19,1% pada tahun 2015. Apache merupakan salah satu brand yang dikatakan sangat berkembang namun mengalami imbas penurunan penjualan yang terjadi dikarenakan sudah banyak orang yang pindah ke jenis SKM, terutama jenis LTLN. Dapat dikatakan, meskipun penjualan sangat menurun secara keseluruhan, Apache tetap bisa bertahan dikarenakan konsumen dari rokok ini mayoritas ialah kelas menengah ke bawah yang secara ekonomi rata-rata memiliki angka pengeluaran dibawah rata-rata. Dengan adanya Apache Kretek, preferensi orang mengenai rokok SKT value for money semakin meluas dan dalam hal ini Apache Kretek masih mengalami peningkatan penjualan meskipun dikatakan cenderung mengalami penurunan. Saya tidak tahu pasti mengenai angka penjualan rokok ini, yang jelas rokok ini mengalami perkembangan penjualan, namun cenderung mengalami penurunan.
- Dikarenakan Apache Kretek menyasar kepada segmen menengah ke bawah, dan juga terjadi penurunan atas penjualan SKT secara keseluruhan membuat banyak orang seakan mencari alternatif rokok kategori SKT yang secara dasar-nya mengalami penurunan, namun tetap mengalami perkembangan dimana dalam hal ini, Apache Kretek cenderung akan menjadi pilihan rokok dibawah harga 10.000 yang untuk daerah perkotaan sendiri sangat jarang ada merek rokok yang memang menjual harganya dibawah 10.000.
Nah, itu dia sedikit analisis mengapa produk ini bisa diluncurkan dan tetap bisa bertahan hingga saat ini. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini ialah Rp. 8.000 (beberapa toko bisa menjual lebih mahal 500-1000, cukai 9.300 dengan kuantitas isi 12 batang. Sangat terhitung murah dan bisa dikatakan rokok ini masuk ke dalam segmen value for money. Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan basis warna coklat tua, coklat muda, merah, dan emas. Pada bagian dan belakang kemasan terdapat semacam objek persegi panjang dibawah peringatan dengan warna coklat tua, di bagian tengahnya terdapat warna coklat muda, dan di bawah-nya terdapat garis berwarna putih. Di bagian latar kemasan terdapat pattern logo Apache berbentuk lingkaran dengan warna kuning keemasan yang memiliki jumlah sebanyak 17 buah. Pada tulisan Apache, menggunakan font klasik dengan adanya warna tulisan yakni merah tua disertai adanya outline berwarna emas tua. Di bagian tengah kemasan terdapat semacam lingkaran yang dikelilingi oleh gambar tembakau dimana di bagian kanan atas dan kiri atas terdapat tiga helai tembakau berwarna coklat tua dengan outline hitam, dan di bagian kanan bawah dan kiri bawah terdapat tembakau sebanyak tujuh helai tembakau. Terdapat semacam lingkaran dengan outline di bagian luar berwarna hitam, di bagian tengah lingkaran terdapat semacam lingkaran berwarna emas, dan di bagian tengah terdapat gambar seorang Apache yang menjadi lambang maskulin yang ingin dijual oleh rokok ini. Terdapat tulisan 12 SIGARET KRETEK dengan warna merah. Di bagian kanan kemasan masih terdapat pattern Apache yang sebenarnya kelanjutan dari kemasan depan dan belakang kemasan dan tertera kadar tar dan nikotin dari rokok ini. Bagian kiri tertutupi dengan pita cukai tahun 2017. Bagian atas terdapat objek yang bertuliskan BUKA DI SINI dengan adanya panah dan lubang perforasi sehingga kita bisa merobek dengan mudah rokok ini. Di bagian bawah terdapat pabrik dari rokok ini yakni PT KARYA DIBYA MAHARDIKA yang berlokasi di Surabaya. Penempatan tulisan SKT pada rokok ini terletak pada bagian barcode, layaknya rokok Gudang Garam pada umumnya. Menurut saya, kemasan rokok ini jauh lebih baik dan lebih menjual ketimbang varian Apache lainnya. Untuk kemasan saya beri nilai 8.4 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dengan seksama
Kemudian kita coba buka plastiknya dengan seksama
Di bagian kanan atas kemasan, terdapat semacam pembuka yang bertuliskan BUKA DI SINI dengan adanya panah dimana fungsinya ialah memudahkan untuk membuka kemasan rokok ini. Ketika sudah dibuka kemasan yang terdapat lubang perforasi untuk mempermudah membuka rokok ini, maka terdapat lapisan pertama layaknya berikut
Masih terdapat lapisan kedua yang bisa dibuka layaknya berikut
Ketika ingin mempermudah membuka kemasan rokok ini, maka ada satu lipatan yang bisa dibuka sebagaimana berikut
Ternyata, di bagian dalam kemasan terdapat semacam plastik yang berfungsi untuk menjaga citarasa dan aroma yang ingin dijual oleh rokok ini. Bisa kita robek bagian plastik dalamnya layaknya berikut
Ketika sudah membuka kemasannya dan plastik dalamnya, bisa dilihat bahwa untuk mengeluarkan rokok ini bisa dilakukan dengan mendorong bagian bawah kemasannya. Susunan batang rokok ini ialah 12 batang, dengan susunan 6 di depan dan 6 di belakang.
Kemudian kita coba lihat batang rokok-nya dengan seksama
Rokok ini memiliki panjang dan diameter yang sama dengan rokok SKT pada umumnya, yakni ukuran King Size. Rokok ini sebenarnya memiliki kesamaan dengan rokok SKT buatan Gudang Garam yakni tanpa adanya factory mark yang tertera pada burning area layaknya Dji Sam Soe atau Djarum Coklat. Bagian burning area pada rokok ini berbentuk garis. Pada bagian batasan tipping terdapat semacam objek persegi panjang berwarna kuning, dimana pada bagian tengah terdapat tulisan Apache, dengan adanya garis di bagian atas dan bawah batasan tipping.
Kemudian kita coba bakar rokok-nya dengan seksama
Pada sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi manis berry yang cukup terasa namun dalam intensitas yang lemah. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi spicy yang sangat dominan disertai adanya sensasi manis fruity yang sangat terasa. Sensasi fruity yang ditawarkan dari rokok ini ialah rasa berry yang memiliki intensitas yang sangat kuat (kemungkinan besar Raspberry) dengan sedikit sentuhan nangka dan nanas dalam intensitas yang cukup rendah. Sensasi spicy yang ditawarkan oleh rokok ini sangatlah kuat, dalam hal ini kemungkinan besar saus yang digunakan memiliki unsur rempah yang sangat kompleks. Beberapa rasa spicy yang saya tangkap kemungkinan merupakan campuran dari adas manis, pekak, kapulaga, dan sedikit sentuhan kayumanis. Intensitas rasa spicy yang ditawarkan sangat seimbang dengan rasa fruity (dengan unsur dominan berry) yang memang menjadi daya tarik dari rokok Apache pada umumnya. Intensitas manis yang ditawarkan oleh rokok ini cukup terasa, dalam hal ini kemungkinan besar memiliki a hint of sweetness yang terasa dikarenakan salah satu penyusun dari saus rokok ini menggunakan liquorice. Memiliki sensasi warming yang terasa, dalam hal ini rokok ini bisa menjadi penghangat ketika musim dingin tiba, terutama rasa hangat terasa di tenggorokan. Blend yang ditawarkan cenderung balance, dengan adanya unsur dominan dari Tembakau berjenis Oriental dan beberapa jenis tembakau lokal yang ditanam di Indonesia. Memiliki unsur earthy yang sangat terasa, dalam hal ini sensasi tembakau yang ditawarkan cenderung memiliki unsur alamiah dan sensasi rasa tembakau yang kaya dan sangat terasa. Memiliki sensasi gurih yang sangat terasa, dalam hal ini perpaduan tembakau, cengkeh dan saus yang ada di rokok ini mampu menciptakan kesan gurih layaknya rokok kretek pada umumnya. Intensitas gurih yang ada pada rokok ini cukup terasa, namun cenderung tidak sekuat rokok SKT buatan Sampoerna. Memiliki sensasi harshness yang sangat terasa, dalam hal ini rasa harsh yang ditawarkan oleh rokok ini sangatlah terasa, dan cenderung memiliki sensasi rasa yang cukup kasar. Ketika dikeluarkan dari hidung, rokok ini seakan menawarkan sensasi aroma yang cenderung kaya akan tembakau serta aroma nutty berkat penambahan Tembakau berjenis Oriental. Tarikan pada rokok ini sangatlah mantap, dalam artian rokok ini menawarkan sensasi tarikan yang sangat mantap namun cenderung kasar. Memiliki throat hit yang tidak begitu menusuk, dalam artian rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa yang lebih baik dimana di tenggorokan tidak begitu membuat tenggorokan tidak nyaman, dalam artian rokok ini memiliki throat hit yang cukup smooth, walaupun rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa yang sedikit kasar. Cenderung memiliki sensasi asam tembakau yang terasa namun tidak begitu kuat, dalam hal ini rokok ini seakan menawarkan sensasi asam dalam intensitas menengah. Aftertaste rokok ini memiliki rasa fruity disertai sensasi nutty yang sangat kuat. Durasi bakar dari rokok ini sekitar 16-17 menit, dalam artian rokok ini menawarkan sensasi bakaran yang cenderung awet dan juga cenderung pas untuk rokok berjenis SKT. Lintingan rokok ini bisa dikatakan cukup padat, dalam artian rokok ini memiliki rajangan yang cenderung kasar sehingga mampu menciptakan kesan awet yang menjadi daya tarik dari rokok ini. Namun kelemahan rokok ini ialah rasa berry yang cenderung sintetik dan intensitas berry yang cenderung menurun ketika mendekati batasan tipping, serta ketika mendekati batasan tipping, rokok ini cenderung panas di mulut dan di jari. Serta terdapat sedikit sensasi pahit ketika rokok ini terkena ludah yang sangat banyak. Menurut saya pribadi, rokok ini merupakan salah satu rokok yang dikatakan memiliki rasa yang sangat baik, walaupun harga rokok ini dibawah 10.000. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.8 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa yang cenderung sangat baik untuk rokok dibawah harga 10.000, harga yang cenderung terjangkau, serta kemasan yang cenderung modern membuat rokok ini seakan bisa menjadi pilihan bagi Anda perokok SKT yang menginginkan rokok dengan harga yang sangat murah, namun soal rasa rokok ini tidak perlu diragukan secara kualitas, dikarenakan rokok ini sebenarnya merupakan rokok yang masuk ke dalam segmen value for money. Artinya rokok ini seakan menawarkan kualitas yang sangat baik namun dalam harga yang cenderung terjangkau. Kelemaan rokok ini ialah rasa berry yang cenderung sintetik, adanya rasa panas Untuk distribusi, rokok ini belakangan mulai mudah untuk ditemui di kawasan Depok, terutama di toko yang berskala menengah dimana varian rokok yang dijual oleh warung cenderung lebih banyak bila dibandingkan dengan warung. Untuk warung sendiri, rokok ini dijual cenderung terbatas kepada warung tertentu, kalaupun ada stok, untuk rokok ini paling sering dijual dalam kemasan 12 batang dan stok-nya paling hanya 1-2 bungkus, dimana distributor kebetulan hanya menitipkan 1-2 stok saja dikarenakan peminatnya cenderung masih sedikit untuk rokok ini di kawasan Depok. Mungkin di daerah lain, peminatnya cukup banyak sehingga bisa dimaklumi rokok ini sering dijual di daerah sub-urban dimana cukup banyak ditemui perokok yang masuk ke segmen kelas menengah ke bawah. Overall, saya memberi nilai rokok ini ialah 9.06 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasa dan harganya yang sangat terjangkau, namun secara kemasan rokok ini memang lebih baik dibandingkan varian Apache lainnya, namun bila dibandingkan dengan merek rokok SKT buatan Djarum masih lebih baik produk SKT buatan Djarum.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
Cute Girl
Mei 09, 2017
CB Blogger
Indonesia